Dalam
kenyataannya sistem tenaga listrik akan selalu, mengalami fluktuasi
beban reaktif dan ini akan selalu berubah sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Disamping itu
kompensator dengan pemasangan kapasitor secara paralel dapat juga
berfungsi sebagai kendali tegangan regulasi dan pada fungsi utamanya
adalah sebagai usaha untuk mengurangi atau meminimalkan rugi-rugi daya
dan rugi-rugi energi pada saat beban puncak
Kompensator kapasitor yang terhubung paralel pada saluran akan
mencatu daya reaktif, sehingga kapasitor paralel dapat mengubah sifat
beban yang bersifat induktif. Pada Gambar dibawah ini merupakan gambaran
dasar dari hubungan kapasitor yang terhubung secara paralel pada
jaringan disertai vektor diagramnya. Dari sajian ini jelas bahwa ada perubahan pada vektor tegangan sebelum ada kapasitor dan setelah dipasang kapasitor
Gambar 1. pemasangan kapasitor secara shunt
Ilustrasi
gambar tersebut Di dalam suatu sistem tenaga sering diperlukan
kapasitor yang dipakai sebagai alat kompensasi pada saluran transmisi.
Kompensasi diperlukan untuk memperbaiki harga tegangan agar level
tegangan tetap berada pada batas-batas yang diizinkan. Pada kondisi
kebutuhan daya nyata dan reaktif yang cukup besar maka tegangan
cenderung jatuh melewati batas yang diijinkan. Untuk mengatasi kondisi
demikian maka dipasang kapasitor yang dapat menyuplai daya reaktif
sehingga tegangan dapat naik kembali. Pada kondisi kebutuhan daya nyata
dan reaktif sangat kecil maka pengaruh dari kapasitansi saluran akan
menyebabkan naiknya tegangan di sisi penerima melewati batas yang
diizinkan. Kapasitor dan induktor direpresentasikan sebagai sumber daya
reaktif. bergantung pada besarnya eksitasi yang diberikan. Seperti pada
busbar terima transmisi tegangan tinggi dimana faktor daya kurang dari
1,0 (unity p.f) tidak bisa ditoleransi. Kapasitor digunakan untuk
jaringan dengan faktor daya lagging (tertinggal), kapasitor dihubungkan
langsung pada busbar atau pada belitan tersier trafo utama. Kapasitor
yang akan digunakan untuk meperbesar pf dipasang paralel dengan
rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan
mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan
elektron maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari
kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan
demikian pada saat itu kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila
tegangan yang berubah itu kembali normal (tetap) maka kapasitor akan
menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron
(Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai daya reaktif ke beban. Karena
beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif bersifat kapasitor
(-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil .
Seperti yang diilustrasikan pada Gambar tersebut, kapasitor mempunyai faktor daya mendahului (leading)
terhadap sumber. Kapasitor tersebut mengkompensasi daya reaktif beban.
Dengan mengasumsikan beban disuplai dengan daya nyata (aktif) P, daya reaktif tertinggal Q1, dan daya semu S1, pada faktor daya tertinggal bahwa :
ketika kapasitor shunt Qc kVA dipasang pada beban, faktor daya dapat ditingkatkan dari cos θ1 ke cos θ2, dimana :
Daya semu dan daya reaktif menurun dari S1 kVA menjadi S2 kVA dan dari Q1 kVAr menjadi Q2 kVAr. Koreksi faktor daya menghasilkan penghematan ekonomi melalui pengurangan kapasitas kilovoltampere dan penurunan rugi daya.
Dengan
adanya perbaikan faktor daya, maka kVA yang mengalir pada jaringan akan
menurun. Sehingga pada jaringan tersebut dapat ditambahkan sejumlah kVA
sebesar penurunan kVA yang terjadi. Dengan adanya kVA tambahan pada
suatu jaringan, akan menambah jumlah beban yang dapat ditanggung oleh
jaringan tersebut. Hal ini merupakan suatu keuntungan, karena apabila
ada tambahan beban pada daerah dimana jaringan itu berada, daya
listriknya dapat dikirim melalui jaringan tersebut tanpa perlu membangun
jaringan yang baru.
Dengan
adanya penambahan kapasitor C yang paralel berarti ada arus Ic yang
menyebabkan berubahnya beda sudut fase yang diikuti berkurangnya vektor
arus beban I dan penurunan tegangan menjadi lebih baik. Dari Gambar 1
besarnya penurunan tegangan pada saluran dapat didekati dengan rumus :
Dengan
R = Tahanan total saluran (ohm)
XL = Reaktansi total saluran (ohm)
IR = Komponen arus nyata pada R (amp)
IX = Komponen arus reaktif pada X(amp)
IC = Injeksi arus kapasitif dari C(amp)
IRR = Tegangan yang dipengaruhi R (volt)
IXXL = Tegangan yang dipengaruhi L (volt)
IcXc = Tegangan yang dipengaruhi C (volt)
Vs = Tegangan kirim (volt)
Vr = Teganan terima (volt)
Q1 = Daya reaktif awal (Var)
Q2 = Daya reaktif akhir(Var)
Qc = Injeksi daya reaktif dari C (Var)
P = Daya nyata (watt)
S1 = Daya semu awal (VA)
S2 = Daya semu akhir
Jika kapasitor dipasang secara paralel pada akhir saluran atau pada beban maka :
Dengan
perbedaan persamaan (1.5) dan (1.6) dapat dilihat bahwa ada perbedaan
penurunan tegangan akibat pemasangan C paralel sebesar ICXL Volt.
Komentar
Posting Komentar