Penjelasan lengkap tentang Kontaktor magnetik dan penjelasan NO dan NC pada auxcelary
Definisi Kontaktor
Berdasar pada The National Manufacture
Assosiation (NEMA), bahwa kontaktor didefinisikan sebagai alat yang
digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian
listrik.
Jadi kontaktor adalah sebuah saklar yang bekerja secara magnetic bila kumparan yang ada di dalamnya di beri tegangan.
Prinsip dasar kontaktor ini sama seperti halnya pada relay.
Jenis Kontaktor
Kontaktor 1-phase
Kontaktor 1 phase ini secara dasar memiliki coil (kumparan), main terminal, auxiliary contact (tidak di pasang sebagai tambahan seperti di 3 phase).
Ada juga kontaktor yang tidak memiliki auxiliary contact. Secara
struktur sangat sederhana karena yang open-close hanya 1 terminal utama.
Dibawah ini adalah tampilan kontaktor 1 phase.
gbr. Kontaktor 1 phase
Kontaktor 3-phase
Kontaktor 3 phase ini secara dasar memiliki perangkat seperti kontaktor 1 phase, hanya saja main terminal ada 3 buah. Selain itu auxiliary contact bisa ditambahkan dengan memasangnya di atas kontaktor.
gbr. Kontaktor 3 phase
Penjelasan singkat mengenai istilah-istilah diatas akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
Tujuan dipasang kontaktor
Apakah tujuan di buat kontaktor dengan system seperti itu? Mengapa tidak langsung menggunakan saklar mekanis saja?
Yang paling utama suatu alat diciptakan
adalah untuk keselamatan dan kemudahan. Dari segi keselamatan yaitu
dengan tegangan dan arus kecil yang melewati saklar
control maka dari segi resiko tersengat arus listrik akan jauh lebih
kecil. Akan tetapi tegangan dan dan arus kecil tersebut bisa
menggerakkan tegangan dan arus yang lebih besar.
Kemudian dari segi kemudahan, dengan
adanya kontaktor ini manusia dapat mengoperasikan suatu motor di tempat
yang jauh dengan mudah.
Istilah yang perlu dipahami
Ada beberapa istilah di dalam kontaktor
ini yang perlu dipahami, antara lain: NO (Normally Open), NC (Normally
Close), terminal A1-A2, terminal L1-L2-L3 dan T1-T2-T3 serta Auxiliary
Contact.
NO (Normally Open)
Pada keadaan normal kontak saklar ini posisinya terbuka, dan akan menutup bila kontaktor dalam keadaan bekerja.
gbr. NO (Normally Open)
NC (Normally Close)
Kebalikan dari NO (Normally Open). Pada keadaan normal kontak saklar ini posisinya tertutup, dan akan terbuka bila kontaktor dalam keadaan bekerja.
gbr. NC (Normally Close)
Terminal A1-A2
Pada kode ini merupakan terminal kabel
untuk mengaktifkan coil/kumparan magnet kontaktor. Perlu diperhatikan
label tegangan yang bekerja pada coil ini, yaitu input tegangan 110 atau
220VAC atau tegangan DC. Hal ini tergantung dari bagaimana kumparan
magnet tersebut dirancangkan.
Sebagai catatan, bila tegangan DC yang
digunakan maka terminal koneksi kabel A1-A2 ini jangan sampai terbalik.
Untuk memahami lebih mendalam mengenai tegangan AC/DC dapat di baca
disini “Listrik AC” dan “Listrik DC”.
gbr. Terminal A1-A2
Terminal L1-L2-L3 dan T1-T2-T3
Terminal L1-L2-L3 adalah merupakan
terminal utama input dari kontaktor. Sedangkan terminal T1-T2-T3
merupakan terminal utama output dari kontaktor.
gbr. Terminal utama kontaktor
Auxiliary Contact
Pada kontaktor, terdapat auxiliary contact
yang bertujuan untuk mengunci kontaktor agar terus bekerja walau
perintah bekerja sudah tidak ada lagi dari operator (lihat terminal
13-14 (NO)).
Selain itu, kontaktor dapat dipasang dengan auxiliary contact tambahan. Tujuan dari penambahan ini adalah untuk menyediakan saklar ON-OFF lebih banyak yang bisa dihubungkan ke rangkaian lain seperti aktivasi timer, lampu indicator atau kontaktor lainnya.
Auxiliary contact ini dipasang diatas dari
kontaktor utama. Bentuk fisik dari auxiliary contact ini dapat dilihat
pada gambar berikut.
gbr. Auxiliary kontaktor
Prinsip kerja kontaktor
Berikut ini ilustrasi cara kerjanya
gbr. Prinsip kerja kontaktor
Pada coil/kumparan di beri tegangan sesuai
dengan tegangan operasinya maka coil tersebut akan menggerakkan
kontak-kontak untuk bekerja.
Bila kontak tersebut adalah NO, maka
dengan aktifnya coil ini maka kontak akan menjadi close/tertutup. Bila
kontak tersebut adalah NC, maka kontak tersebut akan terbuka/open.
Sedangkan auxiliary contact akan bekerja sesuai dengan kondisi ON-OFFnya kontaktor.
Keuntungan menggunakan kontaktor
- Pada beban yang bekerja pada tegangan tinggi dan arus besar, kontaktor sangat cocok untuk di jadikan rangkaian kontrolnya.
- Dapat meredam arus start pada rangkaian kompleks, seperti rangkaian motor auto star-delta.
- Kontaktor dapat dipasang dan dioperasikan atau di kontrol dari jarak jauh.
- Kontaktor meningkatkan tingkat keselamatan bagi manusia.
- Kontaktor dapat di integrasikan pengoperasiannya dengan PLC (Programmable Logic Controller).
Semoga bisa menjadi panduan dalam memilih kontaktor.
Sebelumnya terima kasih banyak sudah mau berbagi pengetahuan yang bermanfaat, dengan penyampaian kata-kata yang mudah difahami. untuk ilmu kelistrikan lainnya silahkan kunjungi blog Voltechno.net
BalasHapusThanks